
By Ikha Handayani for nusantarasatu.com
–
Tangerang Selatan, 16 November 2023 – Pemilihan Umum, sebagai pesta demokrasi, ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia setiap lima tahun. Seiring berjalannya waktu, keadaan antara dua partai politik yang saling berkampanye semakin memanas. Menurut perkiraan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 akan ditandai dengan persiapan yang luar biasa untuk pemilihan yang akan diadakan pada tahun 2024. Tahun-tahun ini, yang dipenuhi dengan kemeriahan politik, diharapkan akan menguntungkan ekonomi.
Hal ini berkaitan dengan pesta demokrasi di tahun 2024 yang tidak hanya diselenggarakan untuk memilih Presiden yang menggantikan posisi Joko Widodo, namun juga digelar untuk Pemilihan Pilkada di seluruh provinsi secara serentak. Efek tahun politik inipun akan dirasakan sepanjang tahun 2023 dan memuncak di tahun 2024 dengan berefek pada meningkatnya konsumsi dan perekonomian. Perebutan kursi yang berlangsung sengit menjadikan dana kampanye banyak digelontorkan sehingga memiliki kontribusi pada perputaran ekonomi dan pertumbuhan sektor tersebut. Menurut jadwal Pemilu yang telah disusun, penyelenggaraan pemungutan suara dilangsungkan pada 14 Februari 2024 kemudian hasil Pemilu ditetapkan 3 hari sesudahnya atau sesudah pemberitahuan MK.

Ikha Handayani for nusantarasatu.com
Berdasarkan survei Capres 2024 diketahui bahwa terdapat 3 kandidat teratas yang akan menjadi calon Presiden. Isu nama-nama tersebut semakin menguat dan menyebabkan kampanye di media massa ataupun media sosial semakin memanas mendukung kandidat pilihan masing-masing. Adapun bacapres yang terlihat yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Adapun menjelang pendaftaran pencalonan presiden ini, bacapres tersebut ternyata belum menentukan siapa cawapres masing-masing. Dalam dunia politik, segala hal dapat terjadi sehingga tidak dapat dipastikan siapa yang menduduki bakal pasang calon presiden-wakil presiden yang memimpin Indonesia nantinya. Kandidat kuat bacapres tersebut sudah mulai memiliki pendukung masing-masing dimana bersiap juga melakukan kampanye Pemilu.
Kampanye Pemilu sendiri berdasarkan aturan akan dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Menjelang periode kampanye, pemerintah, terutama penyelenggara Pemilu, berusaha keras untuk memastikan bahwa kampanye berlangsung dengan aman dan terkendali. Meskipun kondisi dan suhu politik di dunia sudah mulai menjadi lebih panas, keamanan dan keadaan politik untuk Pemilu 2024 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Mahfud MD bahkan memperkirakan bahwa, karena tidak banyak kampanye yang mengusung politik identitas, Pemilu dan Pilpres 2024 dapat berlangsung lebih baik dibandingkan dengan 2019. Tidak banyak kampanye pemilu yang menggumbar politik identitas, tetapi mereka tidak mengumpulkan waktu yang menyebabkan situasi yang mengkhawatirkan dan panas. Selain politik identitas, penyelenggaran Pemilu juga akan menjamin keamanan yang lebih ketat dibanding sebelumnya dengan tetap mendukung Pemilu yang jujur, adil, bermartabat, dan transparan. Selain itu, penyelenggaran Pemilu juga akan mengantisipasi munculnya politik uang yang menyerang selama Pemilu di Indonesia.
Pemilu 2024 diharapkan dapat menjadi ajang untuk memilih pimpinan yang berintegritas dan mampu membawa kehidupan bangsa menjadi semakin baik dan maju ke depannya. Selain itu, dengan pemilihan yang dilangsungkan serentak ini harapannya juga dapat memilih pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk memakmurkan masyarakat secara jujur dan adil. Dengan pemimpin yang baik, maka masa depan Indonesia juga akan terus membaik.
–