
Penulis : Nardiono, S.Kom.,M.Kom
Berbagai perguruan tinggi sekarang memprioritaskan jurusan teknik informatika. Mahasiswa diajarkan pemrograman, basis data, AI, dan jaringan komputer. Ketika skripsi selesai dan toga dipasang, perjalanan terus berlanjut. Justru ketika lulusan harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis dan kompetitif, tantangan sesungguhnya dimulai.
Mahasiswa sering kali bekerja pada proyek yang terorganisir, memiliki batas waktu yang fleksibel, dan mendapatkan dukungan dari dosen mereka di kampus. Situasi di tempat kerja berbeda. Tenggat waktu ketat, permintaan klien yang terus berubah, dan tuntutan sehari-hari untuk memahami teknologi terbaru adalah semua masalah. Tidak jarang lulusan merasa “kaget” karena keterampilan seperti kerja tim lintas disiplin, komunikasi yang efektif, dan manajemen waktu tidak dilatih secara menyeluruh di kelas.
Selain itu, perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat lulusan Teknik Informatika harus terus belajar agar tidak tertinggal. Bahasa pemrograman populer bisa saja berganti dalam hitungan tahun, framework yang saat ini dipakai bisa usang dalam waktu singkat, dan tren seperti AI, cloud computing, serta keamanan siber menuntut penguasaan keterampilan baru. Oleh karena itu, kunci keberhasilan di dunia kerja bukan hanya IPK tinggi, tetapi kemampuan adaptasi, pembelajaran mandiri, dan mentalitas problem solver.