
Penulis : Nurhasanah, S.Kom., M.Kom
Dosen Prodi TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pamulang
Tangerang Selatan – Pendidikan kini memasuki era baru yang tak lagi terbatas oleh ruang kelas, jam belajar, atau bahkan jumlah guru yang tersedia. Hadirnya kecerdasan buatan (AI) menghadirkan peluang belajar tanpa batas, di mana siswa bisa mendapatkan bimbingan dari chatbot dan tutor virtual kapan saja dan di mana saja.
Bayangkan seorang siswa di daerah terpencil yang sebelumnya sulit mengakses materi pelajaran karena minimnya guru. Kini, hanya dengan ponsel dan koneksi internet, ia bisa belajar matematika, bahasa, atau sains dari asisten virtual yang siap menjawab pertanyaan 24 jam nonstop. Tutor berbasis AI ini mampu memberikan penjelasan sesuai tingkat pemahaman masing-masing siswa, sehingga setiap anak bisa belajar sesuai kecepatannya sendiri.
Menurut pakar pendidikan digital, penggunaan AI dalam pendidikan tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga membantu guru mengidentifikasi kelemahan siswa melalui analisis data. “Guru tidak digantikan, tapi dibantu. AI bisa menangani tugas berulang, sehingga guru bisa fokus pada pengajaran yang lebih kreatif dan interaktif,” jelas Dr. Rina, dosen teknologi pendidikan.
Namun, penerapan teknologi ini tidak lepas dari tantangan. Isu keamanan data, ketergantungan teknologi, dan perlunya regulasi menjadi sorotan yang harus segera diatasi. Pemerintah dan sekolah perlu menyiapkan pedoman jelas agar penggunaan AI tetap aman dan bermanfaat bagi siswa.
Ke depan, kombinasi guru, AI, dan akses digital diharapkan bisa menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif. Dengan begitu, tak ada lagi anak yang tertinggal hanya karena jarak atau keterbatasan fasilitas.