By MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
–
Tangerang Selatan, 5 Juli 2024 – Di era digital yang semakin maju, keterampilan dalam pengembangan teknologi informasi menjadi semakin krusial bagi para mahasiswa. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah Indonesia melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menawarkan peluang emas bagi mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman di luar bangku kuliah.
Saya, Muhammad Rafi Aria Sarosa, mahasiswa Universitas Pamulang, merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program Studi Independen Bersertifikat (SIB) yang berlangsung dari bulan Februari hingga Juni 2024 di PT. Presentologics, atau yang lebih dikenal sebagai Dicoding.
Dicoding adalah perusahaan teknologi yang didirikan untuk menjembatani developer Indonesia dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang semakin kompetitif. Dicoding hadir sebagai platform pendidikan teknologi yang membantu menghasilkan talenta digital berstandar global. Semua demi mengakselerasi Indonesia agar menjadi yang terdepan.

MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
Selama lima bulan mengikuti pembelajaran di Dicoding, saya mengambil learning path Front-End Web dan Back-End, yang memberikan pembelajaran komprehensif mengenai pengembangan website mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hard skills seperti HTML, CSS, dan JavaScript saja, tetapi juga menekankan pentingnya soft skills melalui berbagai sesi konsultasi dan pelatihan yang dipandu oleh mentor berpengalaman. Melalui berbagai kegiatan seperti pembelajaran mandiri, sesi Konsultasi, sesi Instructor-Led Training (ILT), Dicoding Expert Session, SANTALK, dan Capstone Project, saya memperoleh pengetahuan baru yang sangat berharga dalam menghadapi dunia kerja.
Pembelajaran di Dicoding lebih berfokus pada pembelajaran mandiri, peserta diharuskan menyelesaikan berbagai kelas yang disediakan pada website Dicoding dalam tenggat waktu yang telah ditentukan. Di dalam kelas ini peserta diberikan modul, video, quiz, dan berbagai project terkait pengembangan website seperti HTML, CSS, Javascript, dan berbagai tools serta teknik agar website yang dibuat bisa jauh lebih baik.

MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
Selain pembelajaran mandiri saya juga mengikuti berbagai sesi wajib seperti sesi konsultasi dan sesi ILT pada platform Google Meet. Dalam sesi konsultasi bersama mentor, kelas saya dimentori oleh kakak Dwi Nabela. Setiap minggunya peserta yang memiliki masalah baik akademik maupun non-akademik akan dibantu oleh mentor sehingga tidak tertinggal. Sedangkan pada sesi ILT para peserta akan mempelajari berbagai materi lebih dalam, baik itu materi yang telah dipelajari pada pembelajaran mandiri ataupun berbagai materi soft-skills. Di sesi ini kami dipandu oleh para instruktur berpengalaman yang siap memberikan ilmunya.

MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
Kemudian Dicoding juga menyediakan sesi tidak wajib seperti Dicoding Expert Session dan SANTALK. Pada Dicoding Expert Session, pihak dicoding akan mengundang seorang ahli untuk membagikan ilmunya pada platform Youtube. Sedangkan pada SANTALK peserta akan mengobrol santai dengan para mentor non-class mengenai berbagai topik menarik pada platform Discord.

MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
Terakhir kegiatan yang menjadi syarat lulus program SIB Dicoding adalah Capstone Project. Capstone Project adalah project akhir dimana peserta akan membuat kelompok berisi 3-4 orang dengan tujuan untuk membuat website sebagus mungkin berdasarkan tema yang sudah ditentukan. Pada SIB Batch 6 ini, tema-tema yang ditentukan adalah Green Economy, Sosial, Budaya, Pariwisata, dan Lingkungan yang Berkelanjutan, Peningkatan Sumber Daya Manusia Berkualitas, serta Sumber Daya Alam.

MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
Pada pelaksanaan Capstone Project ini kelompok saya memutuskan untuk memilih tema Sosial, Budaya, Pariwisata, dan Lingkungan yang Berkelanjutan dengan nama project “NusaPena”.
NusaPena adalah project yang kami rancang untuk menjadi wadah pembelajaran interaktif yang dapat membantu anak-anak Indonesia dan masyarakat umum dalam membaca cerita rakyat Indonesia. Pada project ini saya bertanggung jawab pada bagian pembuatan dokumen, Front-End, dan Back-End.
Dalam pembuatan dokumen saya mengerjakan flowchart, project brief, project plan, dan powerpoint bersama dengan anggota lain. Lalu pada bagian Front-End saya membuat bagian navigation, footer, genre, detail, favorite, search, testing, skeleton UI, mengganti font, perbaikan bug, dan penyempurnaan styling. Sedangkan pada bagian Back-End saya berkontribusi dalam menambahkan cerita ke API, mengedit alur cerita, dan juga membuat sinopsis yang kemudian diaplikasikan ke Front-End.

MUHAMMAD RAFI ARIA SAROSA for nusantarasatu.com
Mengikuti program Studi Independen di PT. Presentologics (Dicoding) tidak hanya memperluas wawasan saya, tetapi juga membekali saya dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT. Presentologics dan Universitas Pamulang atas dukungannya selama program berlangsung. Saya yakin bahwa semua pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan akan menjadi aset berharga dalam perjalanan karier saya di masa yang akan datang.
–