Tangerang — Upaya modernisasi manajemen operasional di sektor UMKM kembali menunjukkan hasil positif. Coffee Shop Seumpama Bunga, sebuah kedai kopi lokal yang berlokasi di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, kini mengadopsi sistem Point of Sale (POS) berbasis open source yang terintegrasi dengan fitur absensi karyawan. Sistem ini dikembangkan oleh tiga mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pamulang, sebagai bagian dari pelaksanaan Kerja Praktik (KP) pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026.
Satu Platform Terpadu: Jawaban atas Kompleksitas Operasional UMKM
Proyek pengembangan sistem POS lokal ini merupakan langkah strategis untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang sebelumnya membebani operasional coffee shop. Sistem POS yang digunakan sebelumnya mengharuskan pemilik membayar biaya langganan bulanan yang cukup besar, sehingga menjadi pengeluaran tetap yang kurang menguntungkan bagi usaha kecil. Selain itu, pencatatan transaksi penjualan dan absensi masih dilakukan secara terpisah, membuat proses monitoring memakan waktu dan rawan terjadi human error.
Dengan hadirnya sistem POS terintegrasi buatan mahasiswa Unpam ini, seluruh kebutuhan operasional kini dapat dilakukan hanya dari satu platform. Fitur transaksi penjualan, manajemen produk, manajemen stok, pencetakan struk, hingga absensi harian karyawan diakomodasi secara terpadu. Hasilnya, data menjadi lebih konsisten, akurat, dan mudah dianalisis oleh pemilik usaha.
Kontribusi Mahasiswa dalam Transformasi Digital UMKM

Pengembangan sistem ini dilakukan oleh tiga mahasiswa Informatika: Fariz Afdilah Muhamad, Muhamad Febryansyah, dan Sheva Ardiansyah. Ketiganya melakukan observasi langsung di Coffee Shop Seumpama Bunga dan berdiskusi intensif dengan pemilik serta barista untuk memahami alur kerja harian. Proyek ini tidak hanya menjadi sarana penerapan ilmu akademis, tetapi juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa terhadap digitalisasi UMKM.
Pemilik Coffee Shop Seumpama Bunga menyatakan bahwa kehadiran sistem ini sangat membantu, terutama karena barista yang merangkap sebagai kasir dapat menjalankan transaksi lebih cepat dan efisien, sementara laporan penjualan dan absensi dapat dipantau secara real-time oleh pihak manajemen.
Lokasi Implementasi: Coffee Shop Seumpama Bunga, Tangerang
Selama pelaksanaan KP yang berlangsung dari 13 September hingga 13 Desember 2025, tim mahasiswa melakukan pengembangan dan uji coba sistem langsung di Coffee Shop Seumpama Bunga yang berlokasi di Komplek Pemda, Perum Tigaraksa, Banten. Lokasi UMKM yang berada di area pemukiman ini menjadi tempat ideal untuk menerapkan sistem POS lokal tanpa bergantung pada infrastruktur internet yang stabil.
Dikembangkan dengan Metode Prototyping
Untuk memastikan sistem sesuai dengan kebutuhan operasional, mahasiswa menggunakan metode Prototyping. Proses pengembangan dimulai dari pembuatan rancangan awal, kemudian diuji oleh barista dan pemilik untuk mendapatkan umpan balik. Model ini memungkinkan perubahan dan penyempurnaan dilakukan lebih cepat, sehingga hasil akhirnya benar-benar fungsional dan user-friendly.
Pendekatan ini terbukti efektif. Barista dapat mengoperasikan aplikasi tanpa kesulitan, bahkan dalam kondisi jam kerja yang sibuk. Antarmuka yang sederhana dan ringkas membuat proses pembelajaran menjadi lebih cepat.
Fitur Utama: Efisiensi dalam Genggaman
Sistem POS open source ini hadir dengan berbagai fitur unggulan yang secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional:
1. Absensi Terintegrasi
Karyawan dapat melakukan clock-in dan clock-out langsung melalui perangkat POS. Sistem otomatis menghitung jam kerja, menentukan status kehadiran, dan menyimpan data kehadiran secara digital. Hal ini menghilangkan kebutuhan pencatatan manual yang rentan salah.
2. Operasi Tanpa Internet (Offline Mode)
Menggunakan teknologi penyimpanan lokal seperti IndexedDB, sistem tetap dapat beroperasi meskipun koneksi internet terputus. Data akan tersinkronisasi secara otomatis ketika koneksi kembali tersedia. Fitur ini menjadi keunggulan penting bagi UMKM yang berada di area dengan kualitas jaringan internet tidak stabil.
3. Manajemen Stok Real-Time
Setiap transaksi akan langsung mengurangi jumlah stok barang. Jika stok suatu produk mendekati batas minimum, sistem memberikan notifikasi kepada admin. Dengan demikian, pemilik usaha dapat segera melakukan restok tanpa menunggu laporan manual.
Hasil Implementasi: Transaksi Lebih Cepat 60%
Berdasarkan hasil User Acceptance Test (UAT), sistem ini dinilai intuitif dan mudah dioperasikan. Barista melaporkan kecepatan transaksi meningkat hingga 60% dibandingkan sistem POS sebelumnya. Integrasi absensi juga membantu pemilik usaha memantau performa penjualan dan kinerja karyawan dalam satu dashboard terpadu.
Selain efisiensi, sistem ini juga menekan biaya operasional karena tidak membutuhkan biaya lisensi bulanan. Dengan memanfaatkan platform open source, biaya implementasi dan perawatan dapat ditekan tanpa mengurangi kualitas sistem.
Penutup: Langkah Nyata Menuju UMKM Go Digital
Pengembangan Sistem POS Lokal Terintegrasi Absensi ini menjadi bukti bahwa digitalisasi UMKM tidak harus mahal. Dengan kreativitas dan kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelaku usaha lokal, solusi teknologi yang efektif dan relevan dapat diwujudkan.
Coffee Shop Seumpama Bunga kini menikmati operasional yang lebih tertata, cepat, dan efisien sebuah langkah kecil namun signifikan dalam perjalanan menuju UMKM yang lebih modern dan berdaya saing. Proyek ini juga menjadi contoh nyata penerapan ilmu mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mendukung transformasi digital di sektor usaha mikro.