
Penyusun Artikel :
Lutfi Artanugraha (NIM. 241011200481)
Muhammad Agil Al Mubaroq (NIM. 241011201009)
Di era ini, sedang ramai dengan kemunculan teknologi yang disebut AI atau Artificial Intelegence. Banyak sekali pengguna AI yang sangat banyak penggunanya, karena AI bisa membantu hampir seluruh kegiatan kita. Seperti mengerjakan tugas, mencari artikel, menyusun jadwal, hingga menjadi lawan bicara. Namun disamping itu semua, Teknologi AI juga dipertanyakan untuk masa depan, karena di khawatirkan bisa menggantikan pekerjaan manusia.
Kenapa bisa menggantikan? Hal itu dikarenakan Ai bisa menyusun, membuat, dan merencakan suatu kegiatan. Contohnya, membuat laporan keuangan dalam dunia akuntansi. Ini akan menjadi ancaman bagi para akuntan, karena bisa saja perusahaan menggunakan AI untuk menyusun laporan keuangan. Bahkan Ai juga bisa melakukan data analis untuk perusahaan yang membutuhkan, itulah kenapa Ai bisa menjadi suatu ancaman bagi seorang akuntan.
Jadi, apakah Ai akan menggantikan segalanya? Tentu tidak, meskipun AI dapat melakukan hampir segala hal bukan berarti fungsi manusia bisa digantikan semudah itu, karena manusia lah yang menciptakan AI. Nah untuk mengatasi ancaman tersebut teman teman bisa melakukan beberapa hal seperti berikut ini :
1. Tingkatkan Keterampilan (Upskilling & Reskilling)
Ini adalah langkah paling krusial. Fokuslah untuk mengembangkan keterampilan yang melengkapi AI, bukan bersaing dengannya. Keterampilan yang tidak mudah diotomatisasi oleh AI antara lain:
- Kreativitas dan Inovasi: AI bisa menghasilkan konten, tapi manusia yang punya ide orisinal dan kemampuan berpikir “di luar kotak”.
- Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Kompleks: AI bisa menganalisis data, tapi manusia yang bisa mengevaluasi variabel, membuat keputusan strategis, dan memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur.
- Kecerdasan Emosional dan Interpersonal: Kemampuan berempati, berkomunikasi efektif, bernegosiasi, dan bekerja sama dalam tim adalah hal-hal yang AI belum bisa gantikan.
- Manajemen Teknologi dan AI: Memahami cara kerja AI, cara menggunakannya sebagai alat, dan bahkan mengelola sistem AI akan menjadi keterampilan yang sangat dicari.
- Adaptabilitas dan Pembelajaran Berkelanjutan: Dunia terus berubah dengan cepat, dan AI adalah salah satu pendorong utamanya. Kemampuan untuk terus belajar hal baru dan beradaptasi dengan perubahan adalah kunci.
Banyak platform online dan program pelatihan menawarkan kursus untuk mengasah keterampilan ini. Pemerintah dan perusahaan juga mulai menyediakan program upskilling dan reskilling untuk karyawan.
2. Belajar Bekerja dengan AI (Co-existing with AI)
Alih-alih melihat AI sebagai ancaman, pandanglah AI sebagai mitra kerja. Pelajari bagaimana mengintegrasikan alat AI ke dalam alur kerja Anda untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Contohnya:
- Jika Anda seorang penulis, gunakan AI untuk riset atau menyusun draf awal, lalu fokus pada penyempurnaan, gaya, dan sentuhan personal.
- Jika Anda di bidang layanan pelanggan, gunakan chatbot AI untuk pertanyaan rutin, sehingga Anda bisa fokus pada kasus yang lebih kompleks atau membutuhkan empati.
- Pahami kemampuan dan batasan AI di bidang Anda, sehingga Anda bisa mengidentifikasi peluang untuk berkolaborasi dengannya.
3. Fokus pada Peran yang Sulit Diotomatisasi
Beberapa jenis pekerjaan memiliki risiko otomatisasi yang lebih rendah karena melibatkan aspek-aspek yang unik bagi manusia:
- Pekerjaan yang membutuhkan interaksi manusia yang kuat: Tenaga kesehatan, guru, psikolog, konselor.
- Pekerjaan kreatif: Seniman, desainer, penulis kreatif, musisi.
- Pekerjaan yang membutuhkan strategi dan pengambilan keputusan kompleks: Manajer senior, peneliti, ahli strategi bisnis.
- Pekerjaan yang berhubungan langsung dengan pengembangan, pemeliharaan, dan etika AI itu sendiri: Data scientist, machine learning engineer, spesialis etika AI, regulator AI.

Artikel ini kami buat berdasarkan opini kami sendiri, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Tujuan dibuatnya artikel ini untuk menyelesaikan tugas perkuliahan kami serta memberitahukan kepada semua orang bahwa AI bukan untuk ditakuti melainkan untuk dipergunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan ataupun kegiatan lainnya.