
Tangerang Selatan, 26 Juni 2025 – Transformasi digital di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus bergulir. Mahasiswa Universitas Pamulang dari Program Studi Teknik Informatika mengambil bagian aktif dalam proses ini melalui kegiatan kerja praktik di UMKM Cilok Baradax. Tiga mahasiswa, yakni Aditya Rizky Prakasa, Alya Rahmadani, dan Wildan Fauzan Dinata, mengembangkan sebuah aplikasi pencatatan keuangan berbasis Android untuk membantu UMKM dalam mengelola laporan keuangan harian secara efisien dan akurat.
Mahasiswa merancang dan membangun aplikasi pencatatan keuangan sederhana yang ditujukan bagi UMKM dengan keterbatasan literasi digital dan akuntansi. Aplikasi ini mencatat pemasukan dan pengeluaran harian, menampilkan laporan keuangan harian, mingguan, dan bulanan, serta dilengkapi dengan sistem login multi-role bagi pemilik usaha dan karyawan. Semua pencatatan disimpan dalam database lokal di perangkat Android sehingga mudah digunakan kapan saja tanpa koneksi internet.
Tiga mahasiswa yang tergabung dalam tim kerja praktik ini adalah Aditya Rizky Prakasa (201011450460), Alya Rahmadani (211011401700), dan Wildan Fauzan Dinata (211011401864). Mereka dibimbing oleh Dosen Universitas Pamulang Joko Priambodo, S.Kom., M.M., M.Kom., dan berkoordinasi langsung dengan pemilik UMKM Cilok Baradax, Abdul Hadi. Kolaborasi antara mahasiswa dan pelaku UMKM menjadi kunci sukses dalam memahami kebutuhan nyata pengguna aplikasi.
Kerja praktik berlangsung selama tiga bulan, dari April hingga Juni 2025, berlokasi di UMKM Cilok Baradax yang berada di Tangerang. Seluruh proses pengembangan aplikasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari observasi lapangan, wawancara dengan pemilik, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, hingga pelatihan penggunaan aplikasi kepada pemilik usaha.
UMKM Cilok Baradax sebelumnya mencatat keuangan secara manual menggunakan buku tulis. Metode ini rawan kesalahan pencatatan, kehilangan data, dan sulit dalam evaluasi keuangan. Dalam konteks digitalisasi UMKM, solusi berbasis aplikasi menjadi sangat penting. Aplikasi Android menjadi pilihan ideal karena hampir semua pelaku UMKM telah menggunakan ponsel pintar, namun belum memiliki sistem pencatatan digital yang memadai.
Penerapan teknologi ini memberikan kemudahan dalam mengelola keuangan tanpa harus memiliki latar belakang akuntansi. Pemilik dapat memantau laporan keuangan secara real-time dan mengambil keputusan bisnis secara lebih tepat.
Pengembangan aplikasi menggunakan pendekatan prototyping evolusioner. Mahasiswa memanfaatkan Android Studio sebagai lingkungan pengembangan utama, dan database lokal SQLite untuk menyimpan data. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java. Diagram seperti Use Case, ERD, Activity Diagram, dan Sequence Diagram dirancang untuk memodelkan fungsionalitas sistem.
Fitur utama aplikasi antara lain: – Sistem login multi-role untuk pemilik dan karyawan – Input pemasukan dan pengeluaran harian – Validasi laporan oleh pemilik – Laporan ringkasan harian, mingguan, dan bulanan – Dashboard yang menampilkan grafik keuangan
Antarmuka pengguna (UI) dirancang sederhana agar mudah digunakan oleh pelaku UMKM tanpa pengalaman teknis. Proses login dan penginputan laporan dibedakan berdasarkan peran pengguna. Karyawan hanya bisa input data, sementara pemilik memiliki hak validasi dan akses penuh terhadap laporan.
Sejak aplikasi digunakan, UMKM Cilok Baradax mengalami peningkatan efisiensi dalam pencatatan keuangan. Proses manual yang sebelumnya memakan waktu digantikan dengan input digital yang lebih cepat dan akurat. Pemilik usaha tidak perlu lagi menghitung laba secara manual atau menggabungkan catatan harian secara terpisah.
Data keuangan kini dapat diakses kapan saja langsung dari perangkat Android. Ini sangat membantu dalam mengambil keputusan, mengevaluasi performa mingguan, serta dalam pelaporan kepada pihak terkait. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menjadi model bagi UMKM lain yang menghadapi masalah serupa.
Tim mahasiswa berharap aplikasi ini terus digunakan oleh UMKM Cilok Baradax dan dikembangkan lebih lanjut. Beberapa rencana pengembangan berikutnya antara lain: – Integrasi fitur pencatatan utang-piutang – Tambahan sistem pengingat transaksi harian – Fitur manajemen stok – Sinkronisasi data dengan cloud – Pengembangan versi iOS dan berbasis web
Pelaku UMKM juga berharap ada pelatihan lanjutan agar mereka semakin terbiasa menggunakan teknologi dalam aktivitas usahanya.
Kegiatan kerja praktik mahasiswa Universitas Pamulang di UMKM Cilok Baradax menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menciptakan solusi teknologi yang aplikatif dan berdampak nyata. Dengan menggabungkan pendekatan akademik dan pemahaman atas kebutuhan pelaku usaha, mereka berhasil membangun sistem yang menjawab tantangan nyata di lapangan.
Inovasi ini menjadi langkah awal menuju transformasi digital UMKM di Indonesia. Mahasiswa tidak hanya menyelesaikan tugas akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal.