
Penulis : Lies Tsiqoyati Rohmah
Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin terasa dampaknya di berbagai sektor industri. Dalam bidang Teknik Industri, AI kini menjadi salah satu komponen penting yang berperan besar dalam mendukung efisiensi proses produksi dan pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini mendorong dunia akademik, termasuk mahasiswa Teknik Industri, untuk mulai beradaptasi dan membekali diri dengan pemahaman serta kemampuan dalam penerapan teknologi tersebut.
Di lingkungan kampus, dosen dan praktisi Teknik Industri mulai mengenalkan konsep AI melalui berbagai pendekatan, baik dalam mata kuliah seperti Perencanaan Produksi, Sistem Manufaktur, hingga Otomasi Industri. Selain teori, mahasiswa juga didorong untuk melakukan eksperimen mini-project dan studi kasus penerapan AI dalam proses industri.
Menurut Ir. Rina Anggraini, MT., dosen Teknik Industri di Universitas Pamulang, pemahaman mahasiswa terhadap AI bukan lagi nilai tambah, melainkan kebutuhan mendasar. “Mahasiswa Teknik Industri saat ini harus melek AI. Di lapangan kerja nanti, mereka tidak hanya dituntut memahami alur produksi, tapi juga mampu membaca data, melakukan prediksi, dan mengoptimalkan sistem produksi dengan bantuan teknologi seperti machine learning,” jelasnya.
Beberapa mahasiswa sudah mulai mengeksplorasi topik AI dalam tugas akhir maupun penelitian kecil. Salah satunya adalah simulasi prediksi permintaan pasar menggunakan Python, perhitungan efisiensi kerja dengan bantuan algoritma AI, hingga analisis penjadwalan produksi otomatis.
Ahmad Rizki, mahasiswa semester 6, berbagi pengalamannya saat mengerjakan proyek mini berbasis AI: “Awalnya saya kira AI itu rumit banget. Tapi setelah belajar dari dasar, ternyata logikanya nyambung banget sama sistem kerja industri. Saya buat simulasi penjadwalan produksi pakai Python, dan hasilnya lumayan akurat.”
Penggunaan AI dalam Teknik Industri bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal strategi dalam menghadapi tantangan masa depan. Industri dituntut semakin efisien, adaptif, dan berbasis data, sehingga lulusan Teknik Industri pun harus siap menjadi bagian dari transformasi tersebut.
“Dengan mengintegrasikan AI dalam dunia Teknik Industri, kita sedang membentuk SDM yang bukan hanya ahli secara teknis, tapi juga visioner dan mampu membaca arah perubahan industri,” tutup Rina.
Melalui kolaborasi antara ilmu Teknik Industri dan kecerdasan buatan, diharapkan akan tercipta generasi baru profesional industri yang cakap, adaptif, dan siap bersaing di era digital.