
Tangerang Selatan, 2025 — Transformasi digital menjadi keniscayaan dalam operasional bisnis, termasuk bagi sektor ritel seperti TokoKita. Menjawab tantangan tersebut, tiga mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi Teknik Informatika—Aprianto Waruwu, Marianus Alfian Meko Dala, dan Nicholas Kaisarea—merancang sistem kehadiran karyawan berbasis web. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja praktik mereka yang berlangsung selama tiga bulan, dan berfokus pada efisiensi pencatatan kehadiran karyawan.
TokoKita adalah toko ritel yang melayani kebutuhan rumah tangga dan grosir, dengan cabang di Cingkokol, Tangerang Selatan. Sebelum digitalisasi, sistem absensi dilakukan secara manual melalui kertas yang rentan terhadap manipulasi, kehilangan data, serta menyulitkan proses rekapitulasi. Berangkat dari masalah tersebut, para mahasiswa melakukan observasi dan wawancara dengan pihak manajemen untuk memahami kebutuhan sistem.
Sistem yang dikembangkan memiliki fitur utama seperti login pengguna, pengelolaan data karyawan, pembuatan QR code, pemindaian kehadiran masuk dan keluar, serta histori absensi dan rekap data. Teknologi web dipilih agar sistem dapat diakses secara real-time dari berbagai perangkat, dengan antarmuka yang ramah pengguna. Pengembangan dilakukan menggunakan metode prototyping dengan pendekatan iteratif berdasarkan umpan balik lapangan.
Dalam implementasinya, aplikasi mempermudah Kepala Toko sebagai admin untuk memantau kehadiran, mengelola data jabatan, shift, lokasi, dan QR code absensi. Karyawan hanya perlu memindai QR code untuk mencatat kehadiran, yang langsung tersimpan dalam basis data. Sistem ini terbukti mempercepat rekap absensi dan meningkatkan akurasi data, yang sebelumnya memakan waktu lama jika dilakukan secara manual.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyusun laporan analisis, merancang diagram perancangan seperti activity diagram, use case, ERD, class diagram, hingga flowchart sistem. Pengujian aplikasi dilakukan secara langsung dengan data nyata, menghasilkan sistem yang stabil dan siap digunakan.
Melalui proyek ini, mahasiswa tidak hanya mempraktikkan teori yang telah mereka pelajari, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap transformasi digital di usaha mikro. Hasil kerja mereka mendapat apresiasi dari pemilik TokoKita, yang merasakan manfaat dari sistem baru ini dalam pengelolaan SDM dan laporan absensi bulanan.
Ke depan, sistem ini direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut, seperti integrasi dengan sistem penggajian, penambahan autentikasi dua faktor, fitur notifikasi absensi, serta pelatihan rutin bagi pengguna. Dengan demikian, sistem kehadiran ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga fondasi bagi transformasi digital yang berkelanjutan di TokoKita.
Proyek ini menunjukkan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan pelaku usaha dalam mendorong inovasi berbasis teknologi. Semoga inisiatif serupa terus berkembang untuk menjawab berbagai tantangan digitalisasi di sektor-sektor lain.